Sabtu, 14 Mei 2011

Dua Mei

Diposting oleh Nurul Mardhiah Diniy di 09.35 0 komentar
"2 MEI" setiap mengingat tanggal itu terlintas di pikiran kita, itu khan hari pendidikan nasional dan hampir semua para pelajar di indonesia juga sudah tau. Memang kalau dilihat, tanggal itu tidak terlalu spesial. Tapi menurut gw tanggal itu merupakan tanggal terspecial selama hidup gw. Gimana ga? secara gw dilahirkan tepat tanggal segitu. Ya! 2 MEI 1990, tepat ditanggal itu di hari rabu di tahun sembilan puluh ba'da magrib gw dilahirkan oleh seorang ibu yang sungguh luar biasa di sebuah rumah sakit ternama di Balikpapan. Beliau berjuang setengah mati melahirkan gw. Ga kebayang gimana perjuangan beliau untuk melahirkan gw ke dunia ini. Hidup dan mati beliau pertaruhkan demi gw (beh.. bahasanya) tanpa memperhatikan kondisinya sendiri dan  syukur Alhamdulillah gw pun berhasil dilahirkan oleh beliau dalam keadaan selamat tanpa cacat sedikit pun... hiks ( love u mom).

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun gw tumbuh dan berkembang dan hingga detik ini di saat usia gw sudah beranjak mejadi 21 tahun! OMG, ga kerasa semakin bertambahnya tahun usia gw makin berkurang. Ya Allah, kalau diinget inget ingin rasanya kembali ke jaman kanak-kanak dimana gw masih imut imutnya disayang dan dimanja oleh orang tua. Tapi sekarang udah amit amit cabang bayi kali yaa (hahahaha) ah ngga juga ko (ngeles). Alhamdulillah kasih sayang dari orang tua hingga kini masih diberikan ke gw.
Mama, bapak, anakmu udah gede naa. Tapi kenapa hingga detik ini gw merasa belum merasa dewasa, gw merasa masih anak-anank yang selalu ingin dimanja. Mungkin karena gw anak bungsu jadi selalu berharap ingin dimanja setiap saat.

21 tahun di! udah saatnya kamu berpikir dewasa ,ga boleh ngambekan lagi, ga boleh cengeng, jangan terlalu manja! inget usiamu sekarang! kamu bukan anak-anak lg! inget dosa! km udah akhil baligh! Masya allah. Dosa??? astaghfirullah..... aaaa ga kuat klo inget yang namanya dosa. Ya Allah... dosa gw banyak bgt, mungkin ga kehitung! kayaknya hampir tiap hari gw ngelakuin kesalahan! entah yang disengaja atau ga. Ya Allah, apalagi klo inget buat kesalahan sama ortu, ah ga kebayang. dulu sering bgt ngebantah mereka sampai sampai ngelukain perasaan mereka hingga membuat beliau mengeluarkan air mata.Ah jadi inget saat itu, dimana gw bener-bener buat hati mama hancur (tuh khan air mata gw netes :'( ) ga hanya buat hati mama hancur dan saat itu juga mama kena marah sama bapak gara-gara kesalahan gw. Lo tw ga sih? permasalahan itu terjadi hanya gara-gara sebuah baju, ah udah ah ga ingin inget kejadian yang lalu. Dulu memank gw benar2 bodoh! sampai gw sujud di kaki beliau demi mengharapkan maaf beliau. Mama, maafin kesalahan diah ya, insya Allah i will promise no one will hurt you. Terlalu banyak memang kesalahan yang gw buat,  mw berapa kali pun anaknya berbuat salah kepada beliau, beliau selalu memberi maaf kepada anaknya. Subhanallah sungguh luar biasa hati seorang ibu :'). Hmm memang ga da habisnya klo kita menggambarkan hati seorang ibu bahkan dengan  kata kata pun tidak cukup.

Yeach! usia bertambah makin tua, udah saatnya melakukan perubahan demi masa depan, jadi insan terbaik di mata Allah, berbuat baik pada orang tua ( walaupun kita ga akan pernah bisa menggatikan balas budi mereka) setidaknya kita bisa memberikan yang terbaik untuk mereka. Buat mereka bangga dhie! jangan pernah engkau kecewakan mereka, slalu inget perjuangan mereka untukmu dhie! Fokus ke kuliahmu, jangan main-main. jangan minta macem-macem. Urusan minta nikah nati aja (lha? hahaha itu khan jg penting mah ;p). Yang peting kejar slalu impianmu. jangan pernah putus asa, ok :)

Doa gw: Ya Allah, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum gw membalas kebaikan mereka, selalu lindungi mereka ya Allah dimana pun mereka berada. Amiiin



oiyaaaa mw nyelipin... kemarin ranger2 gw kasi hadiah buat akuuu lhoo... makasi syg kadonya....

Jumat, 06 Mei 2011

Upss

Diposting oleh Nurul Mardhiah Diniy di 02.18 0 komentar
Even though you’re gone now, I’m glad that you came into my life. You’ve changed my life in ways I never would’ve thought possible. You made me a better person and I thank you. And so, even though you left, I’m glad that you were once in my life.

Manusia Paling Pemurah

Diposting oleh Nurul Mardhiah Diniy di 00.08 0 komentar
Ingin berbagi cerita 
semoga setelah baca ini kita bisa mengambil hikmahnya :)
Selamat membaca

Pada permulaan islam, tepatnya pada zaman sahabat, sambil diniatkan i'tikaf, orang-orang berkumpul di sekitar ka'bah. Mereka salain bgerbicara tentang kebaikan.

Suatu hari, ada tiga orang yang berdebat mengenai orang yang paling dermawan di antara kaum muslimin.

Orang pertama berkata, "Manusia paling pemurah adalah Abdullah bin Ja'far."

Orang kedua berkata, "Tidak bisa, manusia paling pemurah adalah Arabah Al-Ausi"

Orang ketiga berkata, "Kalian berdua keliru, manusia paling pemurah adalah Qaish bin Sa'ad."

Tiga orang itu berselisih sengit. Suara mereka meninggi. Orang pertama kembali mengatakan denga suara tegas, "Abdullah bin Ja'far paling pemurah!"

Orang yag kedua membantah, "Tidak bisa, Arabah Al-ausi lebih pemurah!"

Orang ketiga tidak terima, "Tak bisa disangkal, banyak orang mengatakan Qaish bin Sa'ad manusia paling pemurah!"

Perdebatan mereka bertiga menarik perhatian banyak orang. Akhirnya, ratusan oranng mengelilingi mereka bertiga. Orang-orang itu ingin mengetahui apa yang mereka perdebatkan.

Setelah tahu duduk persoalannya, mereka memberi saran, "Sbaiknya, kalian temui satu persatu ketiga orang yang kalian anggap paling pemurah itu. Ujilah meeka. setelah itu, kembalilah ke sini. beritahukan apa yang kalian saksikan, biar kami yang memutuskan siapa yang paling pemurah."

Saran itu disetujui oleh ketiga lelaki itu.

*********

Lelaki pertama pergi ke rumah abdullah bin Ja;far. dia bertemu Abdullah di depan rumahnya. Saat itu, Abdullah sedang bersiap hendak menunggang untanya dan pergi ke kebunnya.

Lelaki pertama berkata kepada Abdullah, "Wahai anak paman Rasulullah, aku seorang Ibnu Sabil, aku tidak mempunyai keluarga."

Seketika itu, Abdullah bin Ja'far turun dari untanya dan berkata, "Naikilah unta ini. Ia menjadi milikmu. Ambillah kantong da isinya yang ada di punggung unta itu. Ambil pula pedang ini. Ini adalah pedang Ali bin Abi Thalib."

Lalu, lelaki pertama kembali ke Mekkah dan membuka kantong yang ada di punggung unta. ternyata kantung itu berisi pakaian dan uang dinar emas, yang sangat banyak, juga pedang milik Ali bin Abi Thalib."

Lelaki kedua pergi ke rumah Qain bin Sa'ad. saat itu, Qais sedang tidur. Dia ditemui oleh pembantunya.

Dengan ramahnya, sang pembantu bertanya, "Qais sedan tidur. Apa yang kau inginkan?"

Dia menjawab. "Aku Ibnu Sabil, tidak punya keluarga."

Pembantu Qais berkata, "Ambillah kantong ini. Di dalamnya ada tujuh ratus dinar. Itu adalah semua harta yang aku miliki. Biarlah nanti aku beritahukan hal ini kepada Tuan Qais."

Lalu, pembantu itu mengajaknya ke kandang unta dan meminta agar lelaki itu untuk mengambil seekor unta dan meminta agar lelaki itu untuk mengambil seekor unta yang disukainya.

Setelah mengambil seekor unta, lelaki iu mengucapkan terima kasih kepada si pembantu, lalu pergi menuju Masjidil Haram.

Ketika Qais bangun, pembantuna itu mengabarkan perihal lelaki tadi kepadanya. Qais senang dengan apa yang telah dilakukan oleh pembantunya itu. Dia berteima kasih dan mengganti uang tujuh ratus dinar yang diberikan kepada lelaki yang baru datang tadi.

Lelaki kedua sampai ke Kabah dengan membawa unta dan uang sejumlah tujuh ratus dinar.

Lelaki ketiga pergi ke rumah Arabah. Dia menjumpai Arabah di depan rumah, saat arabah hendak pergi ke masjid. Arabah adalah seorang yang buta. dia bergantung kepada seorang budak yang membantunya mengantar ke masjid.

Lelaki ketiga itu berkata, "Hai Arabah, Aku Ibnu Sabil, dan aku tidak punya keluarga."

Seketika, Arabah menjawab, "Ambillah, budakku ini, dia satu-satunya harta yang aku miliki."

Setelah memberikan budaknya, Arabah berjalan dengan meraba-raba pada dinding-dinding menuju masjid. sementara, lelaki ketiga membawa budak yang didapatnya dari Arabah ke Kabah.

Orang-orang berkumpul di sekelilng tiga orang itu. mereka menceritakan apa yang mereka alami satu per satu.

Bagaimana akhirnya orang-orang itu memutuskan? Siapakah yang paling pemurah?

Orang-orang mengatakan, "Tiga orang itu semuanya sangat pemurah, tetapi Arabah adalah yang palin pemurah dan paling dermawan. Dia memberikan semua harta yang dimilikinya. padahal dia sangat memerlukannya, yaitu budak yang menuntun jalannya.




Kamis, 05 Mei 2011

Ibunda

Diposting oleh Nurul Mardhiah Diniy di 09.16 0 komentar
Cinta tulus tercurah
pancaran kasih dan sayangmu
tunaikan anugrah Tuhan
sunyinya baktimu
kesah tiada kau rasa

Tuk mencapai cahaya cita
menempa putri tercinta
harapan agama

Wahai Ibunda dengarkanlah
senandung jiwa penuh makna
pelipur kalbu hapus duka lara
wujud cintaku padamu ibunda

Anugerah Terindah

Diposting oleh Nurul Mardhiah Diniy di 09.12 0 komentar
Anugerah yang terindah yang diberikan-Nya
kepada seluruh umat didunia
ada rasa cinta yang memberi arti
kehidupan ini

karenanya ada perngobanan
tuk buktikan nilai cinta
tapi mengapa masih ada rasa
dendam permusuhan antara kita

Tiada sempurna cinta manusia
hingga dia mampu mencnta
sesamanya tanpa ada perbedaan

Tiada sempurna cinta manusia
tanpa berbagi rasa
kasih suci anugerah yang indah
 

Apa.Aja.Boleh. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review