Jumat, 06 Mei 2011

Manusia Paling Pemurah

Diposting oleh Nurul Mardhiah Diniy di 00.08
Ingin berbagi cerita 
semoga setelah baca ini kita bisa mengambil hikmahnya :)
Selamat membaca

Pada permulaan islam, tepatnya pada zaman sahabat, sambil diniatkan i'tikaf, orang-orang berkumpul di sekitar ka'bah. Mereka salain bgerbicara tentang kebaikan.

Suatu hari, ada tiga orang yang berdebat mengenai orang yang paling dermawan di antara kaum muslimin.

Orang pertama berkata, "Manusia paling pemurah adalah Abdullah bin Ja'far."

Orang kedua berkata, "Tidak bisa, manusia paling pemurah adalah Arabah Al-Ausi"

Orang ketiga berkata, "Kalian berdua keliru, manusia paling pemurah adalah Qaish bin Sa'ad."

Tiga orang itu berselisih sengit. Suara mereka meninggi. Orang pertama kembali mengatakan denga suara tegas, "Abdullah bin Ja'far paling pemurah!"

Orang yag kedua membantah, "Tidak bisa, Arabah Al-ausi lebih pemurah!"

Orang ketiga tidak terima, "Tak bisa disangkal, banyak orang mengatakan Qaish bin Sa'ad manusia paling pemurah!"

Perdebatan mereka bertiga menarik perhatian banyak orang. Akhirnya, ratusan oranng mengelilingi mereka bertiga. Orang-orang itu ingin mengetahui apa yang mereka perdebatkan.

Setelah tahu duduk persoalannya, mereka memberi saran, "Sbaiknya, kalian temui satu persatu ketiga orang yang kalian anggap paling pemurah itu. Ujilah meeka. setelah itu, kembalilah ke sini. beritahukan apa yang kalian saksikan, biar kami yang memutuskan siapa yang paling pemurah."

Saran itu disetujui oleh ketiga lelaki itu.

*********

Lelaki pertama pergi ke rumah abdullah bin Ja;far. dia bertemu Abdullah di depan rumahnya. Saat itu, Abdullah sedang bersiap hendak menunggang untanya dan pergi ke kebunnya.

Lelaki pertama berkata kepada Abdullah, "Wahai anak paman Rasulullah, aku seorang Ibnu Sabil, aku tidak mempunyai keluarga."

Seketika itu, Abdullah bin Ja'far turun dari untanya dan berkata, "Naikilah unta ini. Ia menjadi milikmu. Ambillah kantong da isinya yang ada di punggung unta itu. Ambil pula pedang ini. Ini adalah pedang Ali bin Abi Thalib."

Lalu, lelaki pertama kembali ke Mekkah dan membuka kantong yang ada di punggung unta. ternyata kantung itu berisi pakaian dan uang dinar emas, yang sangat banyak, juga pedang milik Ali bin Abi Thalib."

Lelaki kedua pergi ke rumah Qain bin Sa'ad. saat itu, Qais sedang tidur. Dia ditemui oleh pembantunya.

Dengan ramahnya, sang pembantu bertanya, "Qais sedan tidur. Apa yang kau inginkan?"

Dia menjawab. "Aku Ibnu Sabil, tidak punya keluarga."

Pembantu Qais berkata, "Ambillah kantong ini. Di dalamnya ada tujuh ratus dinar. Itu adalah semua harta yang aku miliki. Biarlah nanti aku beritahukan hal ini kepada Tuan Qais."

Lalu, pembantu itu mengajaknya ke kandang unta dan meminta agar lelaki itu untuk mengambil seekor unta dan meminta agar lelaki itu untuk mengambil seekor unta yang disukainya.

Setelah mengambil seekor unta, lelaki iu mengucapkan terima kasih kepada si pembantu, lalu pergi menuju Masjidil Haram.

Ketika Qais bangun, pembantuna itu mengabarkan perihal lelaki tadi kepadanya. Qais senang dengan apa yang telah dilakukan oleh pembantunya itu. Dia berteima kasih dan mengganti uang tujuh ratus dinar yang diberikan kepada lelaki yang baru datang tadi.

Lelaki kedua sampai ke Kabah dengan membawa unta dan uang sejumlah tujuh ratus dinar.

Lelaki ketiga pergi ke rumah Arabah. Dia menjumpai Arabah di depan rumah, saat arabah hendak pergi ke masjid. Arabah adalah seorang yang buta. dia bergantung kepada seorang budak yang membantunya mengantar ke masjid.

Lelaki ketiga itu berkata, "Hai Arabah, Aku Ibnu Sabil, dan aku tidak punya keluarga."

Seketika, Arabah menjawab, "Ambillah, budakku ini, dia satu-satunya harta yang aku miliki."

Setelah memberikan budaknya, Arabah berjalan dengan meraba-raba pada dinding-dinding menuju masjid. sementara, lelaki ketiga membawa budak yang didapatnya dari Arabah ke Kabah.

Orang-orang berkumpul di sekelilng tiga orang itu. mereka menceritakan apa yang mereka alami satu per satu.

Bagaimana akhirnya orang-orang itu memutuskan? Siapakah yang paling pemurah?

Orang-orang mengatakan, "Tiga orang itu semuanya sangat pemurah, tetapi Arabah adalah yang palin pemurah dan paling dermawan. Dia memberikan semua harta yang dimilikinya. padahal dia sangat memerlukannya, yaitu budak yang menuntun jalannya.




0 komentar:

Posting Komentar

 

Apa.Aja.Boleh. Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review